Minggu, 15 Desember 2013
Lelaki ini dikecam hebat kerana jatuh cinta dengan doktor yang merawat mendiang isterinya
18 Nov 2013
Robert Owens dan Dr Judith Ames (Getty Images)
London, - Cinta memang boleh hadir bila-bila masa saja . Hanya 19 hari setelah kematian isterinya, seorang lelaki lanjut usia di England, Robert Owens, bertunangan dengan pujaan hatinya. Namun kisah cinta mereka menuai kecaman kerana wanita pujaan hati adalah doktor yang merawat isteri lelaki tersebut sebelum meninggal.
Pihak keluarga dan kolega mereka mencaci hubungan tersebut. Bahkan atas kes ini, sang doktor, Judith Ames digantung kerja dan tak boleh melakukan kerja-kerja kedoktorannya.
Namun Owens dan tunangannya, Ames berkeras bahawa hal ini di luar kawalan mereka. "Ini kisah cinta. Kami jatuh cinta," kata Owens kepada Daily Mail, Isnin (18/11/2013).
"Kami tak boleh mencegahnya -- ini terjadi begitu saja. Kami langsung klik dan satu-satunya penyesalan saya adalah itu semua terjadi begitu cepat. Tidak memberikan waktu bagi yang lainnya di keluarga untuk berduka. Saya sesalkan hal itu tapi memang seperti itulah adanya," tutur lelaki berumur 66 tahun itu.
Ditegaskan Owens, tak ada yang terjadi antara dirinya dan sang doktor berumur 52 tahun tersebut sebelum isterinya meninggal akibat kanser paru-paru. Dr Ames-lah yang merawat isteri Owens selama beberapa minggu terakhir sebelum kematiannya.
Menurut Owens, mendiang isterinya, Joyce telah ditangani dengan sangat baik oleh Dr Ames. "Joyce telah mendapatkan penanganan yang sangat baik selama sakitnya hingga akhir," tutur Owens.
Namun panel disiplin kedoktoran England, British Medical Practitioners Tribunal Service berpandangan lain atas kisah cinta ini. Mereka pun melarang Dr Ames menjalankan kerja-kerja kedoktoran selama 6 bulan.
"Anda menyalahgunakan kekuasaan anda dalam hubungan doktor-pesakit," demikian putusan panel disiplin tersebut seraya menambahkan Dr Ames telah merosak kepercayaan publik dan lebih mementingkan hasrat seks untuk berhubungan dengan Owens dibandingkan pertimbangan lain.
"Perilaku anda sangat jauh di bawah standard yang diharapkan dari seorang praktisi perubatan," tambah panel tersebut.
Pihak keluarga dan kolega mereka mencaci hubungan tersebut. Bahkan atas kes ini, sang doktor, Judith Ames digantung kerja dan tak boleh melakukan kerja-kerja kedoktorannya.
Namun Owens dan tunangannya, Ames berkeras bahawa hal ini di luar kawalan mereka. "Ini kisah cinta. Kami jatuh cinta," kata Owens kepada Daily Mail, Isnin (18/11/2013).
"Kami tak boleh mencegahnya -- ini terjadi begitu saja. Kami langsung klik dan satu-satunya penyesalan saya adalah itu semua terjadi begitu cepat. Tidak memberikan waktu bagi yang lainnya di keluarga untuk berduka. Saya sesalkan hal itu tapi memang seperti itulah adanya," tutur lelaki berumur 66 tahun itu.
Ditegaskan Owens, tak ada yang terjadi antara dirinya dan sang doktor berumur 52 tahun tersebut sebelum isterinya meninggal akibat kanser paru-paru. Dr Ames-lah yang merawat isteri Owens selama beberapa minggu terakhir sebelum kematiannya.
Menurut Owens, mendiang isterinya, Joyce telah ditangani dengan sangat baik oleh Dr Ames. "Joyce telah mendapatkan penanganan yang sangat baik selama sakitnya hingga akhir," tutur Owens.
Namun panel disiplin kedoktoran England, British Medical Practitioners Tribunal Service berpandangan lain atas kisah cinta ini. Mereka pun melarang Dr Ames menjalankan kerja-kerja kedoktoran selama 6 bulan.
"Anda menyalahgunakan kekuasaan anda dalam hubungan doktor-pesakit," demikian putusan panel disiplin tersebut seraya menambahkan Dr Ames telah merosak kepercayaan publik dan lebih mementingkan hasrat seks untuk berhubungan dengan Owens dibandingkan pertimbangan lain.
"Perilaku anda sangat jauh di bawah standard yang diharapkan dari seorang praktisi perubatan," tambah panel tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar